Foto - Video Penangkapan Nazarudin Dirilis KPK
Dikutip dari detik.com, Foto - Video Penangkapan Nazarudin Dirilis KPK.
Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis foto-foto dan video terkait M Nazarruddin sejak ditangkap di Kolombia hingga diperiksa di kantor KPK. Foto dan video ini dirilis agar masyarakat mendapatkan informasi sesuai dengan fakta-fakta yang ada dalam kasus Nazaruddin.
KPK merilis foto-foto dan video ini dalam jumpa pers yang digelar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (18/8/2011). Jumpa pers dipimpin oleh Ketua KPK Busyro Muqoddas serta beberapa direktur KPK. Foto dan video yang dirilis disorot oleh proyektor ke layar besar.
Bermula ketika video saat hendak naik ke pesawat. Kemudian gambar berganti lagi di dalam pesawat. Di dalam pesawat Nazar tampak senyum-senyum kepada kamera. Kemudian Nazar tidur di kursi panjang pesawat, dan ada penyidik yang berdiri di sebelahnya. Di depan kursi panjang, ada beberapa penyidik duduk.
"Di pesawat tidak semewah yang dibayangkan, tempat duduk pas 12 orang. Nazar dengan nyenyaknya tidur di sebelah penyidik. Bahkan penyidik pun mengalah, tidak tidur," ujar Jubir KPK Johan Budi.
Kemudian terlihat saat akan tiba, Nazar dipakaikan rompi antipeluru. Kemudian diborgol sebelah tangan dan turun dari pesawat. Saat sudah di Bandara Halim Perdanakusumah, Nazar langsung dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Terlihat beberapa orang memakai rompi oranye bertuliskan INAFIS. "INAFIS meyakinkan betul bahwa yang bersangkutan adalah Nazaruddin. Dicocokkan identitasnya di rutan Mako Brimob. Tes kesehatan di Mako Brimob," jelas Johan.
Kemudian layar berganti dengan video di mana Nazar diperiksa penyidik KPK. Dalam video itu Nazar makan nasi padang.
Sebelumnya, Busyro memberikan pengantar akan memaparkan fakta-fakta pada masyarakat agar perlu dihindarkan dari opini yang menyesatkan dari siapapun juga.
"Masyarakat perlu diberikan hak informasi, jangan sampai mereka tersesat dengan opini opnini yang tidak benar, akhirnya mengadakan gerakan-gerakan yang legal semakin sistemik, semakin struktural dan semakin banyak aktor-aktornya," jelas Busyro.